Pernahkah Anda membayangkan, bagaimana membuat landasan dalam pembuatan produk yang sesuai dengan kebutuhan customer sehingga memiliki nilai lebih dan membuat bisnis meningkat?
Anda akan terbantu jika paham framework tool yang satu ini, yakni Value Proposition Canvas.
Dengan menggunakan Value Proposition Canvas, alasan mengapa suatu produk unggul dari kompetitor akan lebih terlihat sehingga memudahkan bisnis, perusahaan, dan digital agency Indonesia dalam mengkomunikasikan keunggulan produk kepada calon pelanggan.
Setelah mengetahui bahwa penggunaannya memiliki banyak keunggulan, mari kita pelajari penerapannya lebih lanjut.
Apa Itu Value Proposition Canvas?
Value Proposition Canvas dapat pula dikatakan sebagai suatu metode yang dikembangkan oleh Dr. Alexander Osterwalder untuk menentukan solusi yang akan ditawarkan kepada customer.
Metode ini kemudian umum digunakan oleh perusahaan untuk memahami keunggulan dan kekurangan suatu produk dari sudut pandang konsumen. Inti dari Value Proposition Canvas yakni modelnya yang fokus pada “Apa” dan “Untuk siapa”.
Value Proposition Canvas terdiri dari dua bagian yaitu sisi profil pelanggan dan sisi proposisi nilai. Bagian profil pelanggan berisi tentang pekerjaan apa yang harus diselesaikan, serta keuntungan dan kesulitan dari pekerjaan tersebut.
Sementara itu, bagian proposisi nilai berisi tentang produk dan layanan, serta inovasi yang bisa menambah keuntungan dan mengatasi kesulitan.
Bagaimana Menggunakan Value Proposition Canvas?
Komponen Value Proposition Canvas bersifat unik namun berkorelasi. Profil Pelanggan adalah tentang mengamati kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Sebelum mengisi kanvas, Anda perlu mengetahui siapa segmentasi pelanggan Anda karena satu kanvas digunakan untuk mengolah satu segmentasi.
Value Map mengintegrasikan temuan kunci tersebut untuk meningkatkan kualitas produk. Selain itu, proses mengubah produk akhir menjadi apa yang diinginkan pelanggan berada dalam kekuatan bisnis.
Berikut adalah cara menggunakan Value Proposition Canvas, antara lain:
- Membuat profil customer untuk mewakili target pembeli.
Saat mengisikan Value Proposition Canvas, sebaiknya mulai membuat profil customer terlebih dahulu karena keinginan dan kebutuhan mereka dapat memengaruhi keseluruhan Value Proposition Canvas.
Penting untuk fokus pada apa yang paling dibutuhkan pelanggan sebelum mengembangkan value proposition canvas, karena tidak semua rasa sakit dan keuntungan pelanggan dapat diatasi.
Pendekatan terbaik adalah menargetkan faktor kunci yang dianggap pelanggan sebagai prioritas utama. Ini akan membantu tujuan konkret tim Anda untuk fokus saat mengembangkan produk.- Pekerjaan (Customer Jobs)
Pada bagian pekerjaan yang harus diselesaikan bisa diisi dengan tugas apa saja yang harus diselesaikan pelanggan Anda atau masalah yang mereka coba selesaikan dengan produk atau layanan Anda.
Pekerjaan mencakup semua tugas yang coba diselesaikan oleh pelanggan. Ini dapat mencakup masalah yang sedang dipecahkan, tugas yang telah dicapai, atau kebutuhan lain yang ingin mereka puaskan.
Jawaban atas pertanyaan ini merangkum "pekerjaan pelanggan" atau tujuan produk atau layanan Anda di mata pelanggan. Pekerjaan dapat bersifat sosial (peran dalam hubungan dan masyarakat), emosional (pekerjaan praktis yang dilakukan), dan fungsional (berasal dari preferensi).
Dalam mengisikan pada kanvas, prioritaskan pekerjaan yang paling penting bagi pelanggan. - Keuntungan (Gain)
Kemudian, pada bagian keuntungan atau dapat diartikan sebagai ekspektasi, dapat diisi dengan harapan pelanggan.
Keuntungan dapat berupa keuntungan biasa atau bahkan eksistensial. Di bagian ini, riset menjadi penting dilakukan untuk menjelaskan apa yang diharapkan pelanggan untuk membeli produk Anda. - Penderitaan (Pain)
Yang terakhir pada bagian ini, penderitaan pelanggan dapat diisikan rasa sakit/risiko apa yang dialami ketika melalui pekerjaan customer tersebut.
Semua faktor yang menghentikan pelanggan menyelesaikan pekerjaan disebut rasa sakit sehingga pelanggan memilih untuk menghindar.
Namun, penderitaan bukanlah kebalikan dari keuntungan. Keduanya masih menjadi aspek-aspek yang mendorong pengguna untuk mengadopsi produk atau layanan.
Penderitaan perlu dipertimbangkan sehingga dapat memasukkan produk dan layanan yang paling bermanfaat di sisi peta nilai kanvas proposisi nilai.
Anda dapat mengkategorikan rasa sakit sebagai parah atau ringan, yang akan membantu memprioritaskan langkah berikutnya. Langkah ini membantu mengidentifikasi masalah dari perspektif pelanggan.
- Pekerjaan (Customer Jobs)
- Membuat peta nilai untuk produk dan layanan Anda
Di bagian kanvas proposisi nilai ini, tiga sektor spesifik membantu menjelaskan apa yang ditawarkan bisnis kepada pelanggan.- Pembuat Keuntungan (Gain Creator)
Bagian ini merupakan fitur yang dimiliki produk atau layanan Anda yang membuat pelanggan senang. Di sinilah Anda menunjukkan bagaimana produk Anda menambah nilai bagi pelanggan.
Bagaimana produk Anda membantu pelanggan mencapai tujuan mereka?
Cantumkan semua yang menawarkan sesuatu yang baru atau meningkatkan pengalaman pengguna.
Pikirkan secara kreatif tentang elemen kebahagiaan yang dialami pelanggan Anda. Pertimbangkan tujuan keuangan dan sosial mereka serta psikografis mereka. - Penghilang rasa sakit (Pain Reliever)
Bagian ini menentukan dengan tepat bagaimana bisnis Anda dapat membantu pelanggan mengatasi masalah.
Pereda ini harus relevan dengan nyeri yang disebutkan dalam profil pelanggan. Berbagai jenis pereda nyeri dibuat untuk berbagai jenis nyeri.
Namun, tidak perlu membahas seluruh rasa sakit secara detail di sini. Hanya pernyataan sederhana dapat melakukan tugas. - Produk dan Layanan
Meskipun bagian ini tidak akan mencantumkan setiap fitur, produk, atau layanan yang ditawarkan, bagian ini harus menyertakan produk atau layanan yang akan menghasilkan keuntungan terbesar dan mengurangi rasa sakit yang paling besar bagi pelanggan Anda.
Bagian ini juga dapat mencantumkan versi produk yang Anda hasilkan, seperti freemium maupun trial. - Selain itu, fokus pada bagaimana fitur dan produk akan membantu pelanggan menyelesaikan pekerjaan mereka.
- Pembuat Keuntungan (Gain Creator)
- Menentukan proposisi nilai-kesesuaian pelanggan.
Setelah mengisi Value Proposition Canvas, langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana proposisi nilai Anda sesuai dengan profil pelanggan.
Dalam melakukannya, Anda akan menggunakan proses pemeringkatan yang memprioritaskan produk dan layanan berdasarkan seberapa baik mereka menangani profil pelanggan.
Tahapan ini juga menentukan bagaimana Anda lebih baik daripada kompetitor. Selain itu, value proposition dapat diterjemahkan melalui jargon yang mampu membangun kepercayaan pelanggan.
Perlu diingat bahwa memenuhi kanvas ini hanyalah tahapan awal. Sangat penting untuk memvalidasi hipotesis, dengan mengikuti tes dan mendapatkan umpan balik untuk memperbaikinya.
Selain itu, penting untuk diketahui bahwa Value Proposition Canvas tidak menggantikan Business Model Canvas. Keduanya bekerja lebih baik digabungkan dan tidak ada yang dikecualikan.
Mengimplementasikan Value Proposition Canvas
Value Proposition Canvas dapat menjadi alat yang hebat untuk bisnis dan tim produk. Anda dapat menganalisis strategi dan meningkatkan produk.
Ini membantu dalam memahami pasar dan produk Anda. Selain itu, alat ini memudahkan Anda mengerti urgensi dalam mengembangkan produk sejak awal.
Oleh karena itu, Anda dapat mencapai kesesuaian yang lebih baik antara produk dan pasar. Selain itu, kanvas ini juga dapat membantu dalam hal-hal berikut :
- Membuat fitur baru
- Memasuki pasar ataupun segmentasi pelanggan baru
- Melakukan product-market fit
- Menuliskan value propositions
- Menyempurnakan strategi pemasaran
Bersama PT Suitmedia Kreasi Indonesia, kami dapat membantu mengimplementasikan Value Proposition Canvas untuk pengembangan bisnis Anda. Sebagai salah satu digital agency Indonesia, kami dapat melakukan transformasi digital melalui strategi, pengembangan produk, dan komunikasi kreatif sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda. Mari kembangkan bisnis Anda bersama Suitmedia!
Penulis: Shabrina Maulida S (Digital Strategist)
Editor: Helena Faustina Trisunjata (Content Marketing)